Harus Baca! Aku Mencintaimu Bahkan Setelah Cinta Menjadi Alasan Perang

Aku Mencintaimu Bahkan Setelah Cinta Menjadi Alasan Perang

Sinyal putus-putus. Layar retak. Dunia terbagi menjadi DULU dan ESOK.

Lin, di reruntuhan Kota Terlarang yang diliputi debu dan kenangan kaisar yang hilang, mendapati dirinya merindukan seseorang yang hanya hadir dalam fragmen notifikasi. Chat yang terpaku pada "Sedang Mengetik…". Selamanya.

Dia adalah Echo.

Echo, di menara kaca megah yang menjulang di atas kota yang berlumuran krom dan neon, mencari Lin di antara glitch realitas. Di masa depannya, cinta adalah komoditas langka, diperebutkan dan diperdagangkan seperti sisa-sisa harapan. Dia melihat Lin dalam bayangan iklan holografik, dalam pantulan mata robot pelayan, dalam riak distorsi waktu yang kadang-kadang muncul di antara gedung pencakar langit.

Mereka berbicara melalui celah dimensi. Kalimat-kalimat patah, emoji yang salah artikan, janji-janji yang terkubur dalam latensi.

"Lin, apakah kau mengingatku?" Echo mengirim pesan suatu malam, jarinya gemetar di atas keyboard virtual. Di masa lalunya, Lin menerimanya sebagai serangkaian karakter aneh yang terbaca, "KAU... INGAT... HILANG."

"Aku mengingat aroma dupa dan pelukanmu," Lin membalas, mengabaikan artefak digital yang merusak pesan Echo. "Apakah kau masih menyukai teh melati?"

Di masa depan, Echo tertawa pahit. Teh melati adalah kenangan terlarang, aroma yang dilarang di distopia rasa-hambar. "Mereka menggantinya dengan pil rasa 'rindu'," jawabnya.

Perang dimulai bukan karena perebutan sumber daya, bukan karena ideologi, tetapi karena cinta. Cinta Lin dan Echo. Kekuatan kosmik yang aneh, mampu melintasi waktu dan ruang, menarik perhatian entitas yang BERBEDA. Mereka melihat potensi dalam koneksi itu, dalam kemampuan cinta untuk merobek kain realitas. Cinta mereka menjadi senjata. Alasan perang.

Namun, bahkan di tengah ledakan dan algoritma yang mengendalikan emosi, mereka tetap mencari satu sama lain. Lin menjelajahi reruntuhan, mencari sinyal yang hilang. Echo meretas jaringan global, mencari jejak masa lalu.

Lalu, suatu hari, kebenaran terungkap.

Lin bukanlah Lin. Echo bukanlah Echo. Mereka adalah proyeksi, ECHO dari kesadaran yang ditinggalkan oleh dua jiwa yang pernah saling mencintai. Sebuah cinta abadi yang begitu kuat sehingga menciptakan riak waktu, melahirkan dua entitas yang hidup di dimensi paralel, selamanya terikat dalam pencarian yang mustahil.

Cinta mereka bukan ASLI. Itu adalah sisa.

Sebuah program yang terus berjalan bahkan setelah komputer utama mati.

Sebuah gema yang terpantul dari tebing realitas yang runtuh.

Sebuah… KEINGINAN.

Lin memandang langit yang berdarah merah. Echo merasakan getaran terakhir menara kacanya.

"Sampai jumpa... di mana pun KENANGAN kita berada…"

You Might Also Like: Peluang Bisnis Kosmetik Jualan Online

OlderNewest

Post a Comment